sumber: bp-guide.id, 2018.
Sejarah Susunan Keyboard “QWERTY”
Keyboard adalah unit input dalam pemrosesan data dan informasi ke sistem komputer yang memiliki susunan huruf, angka, dan fungsi kontrol lainnya. Semua saklar dipasang dengan sempurna pada keyboard yang terhubung ke sistem komputer. Keyboard berfungsi untuk memasukkan teks, huruf, angka, dan karakter khusus lainnya. Penciptaan keyboard berawal dari model mesin tik yang ditemukan oleh Christopher Latham Sholes pada tahun 1868. Keyboard yang digunakan saat ini adalah tipe QWERTY yang ditemukan oleh Sholes, Glidden, dan Soule pada tahun 1878. Keyboard QWERTY telah menjadi standar mesin ketik komersial pada tahun 1905. Kemudian pada tahun 1973, keyboard ini diresmikan sebagai keyboard standar ISO (International Organization for Standardization). Keyboard QWERTY didesain dengan 6 huruf berurutan yang disusun pada baris kedua tombol alfanumerik. Tombol yang paling banyak digunakan ditempatkan terpisah, hal ini bertujuan untuk memudahkan pengetikan dan meminimalkan kemacetan.
Tata letak QWERTY dirancang dan dibuat oleh Christopher Latham Sholes di mesin tik manual. Sholes adalah seorang editor dan pencetak surat kabar dari kota Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat. Semua keyboard, baik yang ditampilkan di layar smartphone ataupun berupa perangkat keras di komputer menggunakan susunan huruf yang dijuluki sebagai “QWERTY”. Disebut demikian karena huruf “Q”, “W”, “E”, “R”, “T”, dan “Y” adalah deretan huruf pertama yaitu bagian sebelah kiri atas dari susunan keyboard tersebut.
Alasan Menggunakan Susunan “QWERTY”
Pada mulanya, konfigurasi keyboard asli yang dirancang oleh Christopher Latham Sholes bukanlah QWERTY, namun tata letak keyboard disusun berdasarkan alfabet. Ketika dua tuts ditekan bersamaan atau dalam waktu berdekatan, hammer atau batang yang berfungsi untuk mencetak tinta huruf di kertas bisa saling bertumpuk. Alhasil, mesin tik macet dan menghambat proses pengetikan. Dari permasalahan tersebut, Christopher Latham Sholes Bersama rekan-rekannya, Carlos Glidden dan Samuel W menemukan ide untuk merombak susunan huruf. Kemudian, mereka mengajukan sebuah paten yang mendeskripsikan bagaimana tuts bersusunan “QWERTY” bisa mengurangi kerusakan mesin tik, namun tanpa mengurangi efisiensi pengetikan.
Tata letak QWERTY disesuaikan pada beberapa negara, seperti “QZERTY” di Itali, “AZERTY” di Perancis, dan “QWERTZ” di Jerman. Tata letak ini dianggap kurang efisien karena memperlambat juru tulis dalam mengetik. Walaupun demikian, tata letak susunan QWERTY dapat mengurangi frekuensi typebar yang mengganjal dan menyebabkan macet pada mesin ketik. Kemudian, muncul sejumlah usulan mengenai tata letak yang radikal, seperti Keyboard Dvorak, Klockenberg, Maltron, Stenotype, dan Keyboard Palantype. Namun, dari semua jenis keyboard berdasarkan efisiensi dari tata letak susunan hurufnya, susunan QWERTY masih menjadi yang paling efisien. Hingga saat ini, keyboard QWERTY masih menjadi keyboard yang paling banyak digunakan oleh pengguna baik komputer ataupun perangkat keras lainnya di seluruh dunia.
Sumber:
Qulsum, N. O. (2021). Perangkat Keras Komputer (Hardware) Keyboard.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar