Rabu, 27 September 2023

Modul 1 : Pengukuran Antropometri untuk Deteksi Dini Stunting Pada Anak

 










Sumber :

https://www.nutriclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/1-tahun/ciri-ciri-stunting


        Pertumbuhan penting untuk kesehatan anak. Orang tua harus memperhatikan tumbuh kembang anaknya setiap bulan, apakah sesuai usianya atau tidak. Tujuannya untuk mencegah berbagai masalah perkembangan pada anak, seperti keterlambatan perkembangan. Gizi kurang merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat gizi dalam jangka waktu yang lama akibat suplai makanan yang tidak bergizi (Millenium Challenge Account - Indonesia, 2018). Stunting pada anak kecil dapat mempengaruhi kesehatan dan kecerdasan anak di masa depan, misalnya melalui kerentanan terhadap infeksi dan penurunan prestasi akademik. Jumlah anak stunting di Indonesia menempati urutan kelima di Asia Tenggara. Satu dari tiga anak Indonesia di bawah usia lima tahun berada di bawah rata-rata dunia (United Nations Children's Fund [UNICEF], 2019). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyimpulkan setidaknya ada empat kelompok utama faktor penyebab stunting pada anak. Faktor-faktor tersebut adalah:

  1. Praktik pengasuhan yang buruk

  2. Pelayanan kesehatan ibu hamil masih terbatas 

  3. Keluarga masih belum memiliki akses terhadap makanan bergizi

  4. Minimnya akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi (Tim Nasional Pemajuan Penanggulangan Kemiskinan [TNP2K], 2017).


Hubungan pengukuran antropometri untuk mendeteksi stunting

    Pemantauan status gizi yang biasa dilakukan di Posyandu dilakukan dengan pengukuran antropometri atau pengukuran tinggi badan. Pengukuran antropometri adalah pengukuran bagian tubuh manusia yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia (Yuliastrid; 2018). Pengukuran antropometri atau pengukuran dimensi tubuh dapat digunakan sebagai upaya pemantauan status gizi yang rutin dilakukan di posyandu. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, setiap tahap pengukuran harus dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan peralatan pengukuran yang sesuai.


Pengukuran antropometri yang dibutuhkan? 

Berbagai jenis ukuran fisik tubuh dan komposisi tubuh anak yang dibutuhkan yaitu:

1. Pengukuran berat badan

Berat badan digunakan dalam mendiagnosa bayi normal atau (Berat Badan Lahir Rendah) BBLR. Normal berat badan bayi adalah 2.500-3.000 gram. Terdapat 2 macam timbangan yang dapat digunakan:

  • Tipe Salter spring balance (timbangan gantung). Sering digunakan di posyandu. Maksimum berat 25 kg dengan ketelitian 100 g.
  • Tipe Bathroom scale, timbangan ini digunakan untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri/menimbang bersama dengan ibunya. Maksimum berat 100 kg dengan ketelitian 100 g.

2. Pengukuran tinggi badan

            Pada keadaan normal, tinggi badan akan tumbuh seiring dengan bertambahnya umur. Tinggi/panjang bayi normal adalah 48-50 cm. Terdapat 2 macam alat ukur yang dapat digunakan:

  • Baby length board, digunakan untuk bayi dan anak kurang dari 2 tahun. Alat ini mengukur crown-heel length dengan ketelitian 0,1 cm.
  • Vertical measures (microtoise), digunakan untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri (2 tahun). Alat ini mengukur tinggi badan anak dengan ketelitian 0,1 cm.

3. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
            Mengukur lingkar lengan atas pada anak dapat menggunakan pita ukur non-elastis/tidak bisa diregangkan. Pengukuran ini dilakukan sebagai alternatif apabila tidak memungkinkan untuk mengukur berat badan dan tinggi badan anak. Ukuran normal lingkar lengan atas pada anak adalah 10-12 cm.

4. Pengukuran lingkar kepala
            Mengukur lingkar kepala anak dapat menggunakan pita ukur non-elastis/tidak bisa diregangkan. Ukuran kepala bayi usia 0-2 tahun berkisar antara 35-49 cm. Sementara untuk ukuran rata-rata ubun-ubun besar saat lahir adalah 2,1 cm yang akan terus bertambah seiring bertambahnya usia bayi. Penambahan ukuran lingkar kepala bayi tidak akan secepat pertambahan panjang dan berat badannya. Orang tua harus waspada apabila lingkar kepala bayinya tumbuh terlalu cepat.

5. Pengukuran lingkar dada
            Mengukur lingkar dada anak dapat menggunakan pita ukur non-elastis/tidak bisa diregangkan. Pengukuran ini dilakukan pada usia anak 2-3 tahun. Ukuran normal lingkar dada pada anak adalah 30-33 cm.

6. Pengukuran lingkar perut
             Mengukur lingkar perut anak dapat menggunakan pita ukur non-elastis/tidak bisa diregangkan. Pengukuran ini penting untuk mengetahui adanya pembesaran bagian abdomen. Ukuran normal lingkar perut pada anak adalah 31-35 cm.


Bagaimana prosedur pengukuran antropometri untuk mendeteksi stunting?

        Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada anak di TKIT Bunayya Kota Padangsidimpuan, kegiatan pengukuran antropometri untuk deteksi dini stunting berupa pemeriksaan kesehatan yang kemudian dilanjutkan dengan konseling KB, informed consent dan pengukuran antropometri. Pengukuran yang dilakukan dalam kurun waktu 1 hari dilanjutkan dengan pemantauan dan evaluasi selama 3 bulan.  Berikut merupakan dasar struktur tubuh yang diukur:

  • Lingkar kepala
  • Berat badan
  • Tinggi badan
  • Referensi:

    Novita Sari Batubara. & Hj. Nur Aliyah Rangkuti. (2021). Pengukuran Antropometri Untuk Deteksi Stunting Pada Anak Di TKIT Bunayya Kota Padangsidimpuan Tahun 2021. 

    Antropometri Normal Pada Bayi Baru Lahir. (2022, February 19). Retrieved July 07, 2023, from gustinerz.com: https://gustinerz.com/antropometri-normal-pada-bayi-baru-lahir/

    SIMBO. (n.d.). Manual Pengukuran Antropometri. Kecamatan Parado Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat: Program SIMBO SurfAid International.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Modul 6 : Posture Corrector

Sumber: www.supportplus.com   Salah satu masalah yang kerap terjadi dalam bidang kesehatan adalah nyeri di bagian punggung atau tulang belak...